.:

Senin, 17 Januari 2011

Setrika Ayam Djago

Setika Ayam DJago tahun 1950

Bila melihat setrika kuno legendaris seperti ini, tentunya yang terlintas dalam benak kita adalah betapa beratnya menyetrika pada jaman doeloe, bisa-bisa setiap kali habis menyetrika saya akan panggil tukang urut guna mengurut tangan saya. Yang jelas hasil gosokan dengan menggunakan setrika antik ini sudah pasti licin karena berat setrika jadoel ini mencapai 3kg.

Menurut artikel yang pernah saya baca bahwa kata 'setrika' itu berasal dari bahasa Belanda, Strijkijzer (yang artinya menghilangkan kerutan dari baju dengan alat yang di panaskan), konsep setrika sendiri datangnya dari Cina satu abad sebelum masehi, pada masa itu mereka menggunakan wajan besi berisi batubara dengan pegangan panjang yang kemudian wajan tersebut ditekankan di baju yang akan di setrika. Baru pada abad ke-17 setrika muncul di Barat, yang dikenal dengan nama Sadiron, berasal dari bahasa Inggris kuno Sald yang berarti Solid terbuat dari besi.

Setrika antik ini biasa disebut Setrika Ayam Djago terbuat dari besi pada tahun 1950-an, setiap kali saya memandangnya saya langsung teringat masa kecil  dimana waktu itu saya sering melihat pembantu Ibu saya yang biasa di panggil dengan sebutan "Bibi Tua" menggunakan setrika seperti ini, biasanya dia akan menyalakan arang terlebih dahulu didalamnya dan setelah panas baru menggosokannya diatas sehelai baju.

Karena masih menggunakan arang, maka asap yang dihasilkan hitam dan terkadang saya melihat hidung si Bibi Tua cemong karenanya..



Mobile: 082-111-011-968
- S O L D -

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...