Bhatara Rambut Sedana dari Kepeng Kuno, Bali |
Saya pribadi sangat menyukai seni budaya dan adat istiadat Bali begitu pula halnya dengan suami saya, oleh karena itu desain tropikal bernuansa Bali merupakan pilihan yang kami usung dalam mendesain Roemah Tempo Doeloe kami, itu juga sebabnya kenapa banyak barang-barang dan pernak pernik di rumah kami yang bernuansa dan berasal dari Pulau Dewata tersebut, salah satunya adalah hiasan dinding yang terbuat dari Kepeng Bali yang sudah kuno.
Hiasan dinding ini saya dapatkan di salah satu galeri barang antik di Bali dan menurut si penjual bahkan usianya sudah hampir 30 tahunan. Hiasan dinding ini berbentuk patung pria dan wanita yang dikenal sebagai 'Bhatara Rambut Sedana' atau biasa disebut Dewa Kemakmuran, terbuat dari kayu pada bagian mukanya (pererai) dan untuk mahkota serta tubuhnya terbuat dari anyaman/untaian uang kuno Bali yang dikenal dengan sebutan ‘Kepeng’ juga potongan kaca. Kepeng adalah mata uang yang dahulu dipergunakan sebagai alat tukar di Bali, terbuat dari logam/kuningan/perunggu yang memiliki lubang berbentuk segi empat pada bagian tengahnya, orang Belanda biasa menyebutnya Chinesche Duit atau juga Chinese Coins.
Untuk membuat sepasang hiasan dinding Bhatara Rambut Sedana ini bisa menggunakan hampir 2,000 keping kepeng yang dijalin dengan sangat indahnya dan konon kabarnya khusus untuk pembuatan hiasan Bhatara Rambut Sedana ini proses pengerjaannya wajib memikirkan dewasa ayu (hari baik) yang diawali dengan mengaturkan banten pejati (sesajen) bahkan jenis kayu yang dipergunakan juga tidak boleh sembarangan namun menggunakan kayu-kayu pilihan. Konon menurut kepercayaan masyarakat Hindu di Bali, Bhatara Rambut Sedana yang sering disimbolkan dengan patung-patung atau archa atau pratima kecil yang terbuat dari uang kepeng ini di percayai sebagai patung yang akan membawa keberuntungan.
Saat ini hiasan Bhatara Rambut Sedana kuno tersebut tergantung manis di dinding sebelah kanan dan kiri mengapit pintu belakang Roemah Tempo Doeloe kami menuju ke arah Gazebo, semoga saja keberuntungan dan kemakmuran selalu menyertai keluarga kami.. Amin YRA
Hiasan dinding ini saya dapatkan di salah satu galeri barang antik di Bali dan menurut si penjual bahkan usianya sudah hampir 30 tahunan. Hiasan dinding ini berbentuk patung pria dan wanita yang dikenal sebagai 'Bhatara Rambut Sedana' atau biasa disebut Dewa Kemakmuran, terbuat dari kayu pada bagian mukanya (pererai) dan untuk mahkota serta tubuhnya terbuat dari anyaman/untaian uang kuno Bali yang dikenal dengan sebutan ‘Kepeng’ juga potongan kaca. Kepeng adalah mata uang yang dahulu dipergunakan sebagai alat tukar di Bali, terbuat dari logam/kuningan/perunggu yang memiliki lubang berbentuk segi empat pada bagian tengahnya, orang Belanda biasa menyebutnya Chinesche Duit atau juga Chinese Coins.
Untuk membuat sepasang hiasan dinding Bhatara Rambut Sedana ini bisa menggunakan hampir 2,000 keping kepeng yang dijalin dengan sangat indahnya dan konon kabarnya khusus untuk pembuatan hiasan Bhatara Rambut Sedana ini proses pengerjaannya wajib memikirkan dewasa ayu (hari baik) yang diawali dengan mengaturkan banten pejati (sesajen) bahkan jenis kayu yang dipergunakan juga tidak boleh sembarangan namun menggunakan kayu-kayu pilihan. Konon menurut kepercayaan masyarakat Hindu di Bali, Bhatara Rambut Sedana yang sering disimbolkan dengan patung-patung atau archa atau pratima kecil yang terbuat dari uang kepeng ini di percayai sebagai patung yang akan membawa keberuntungan.
Saat ini hiasan Bhatara Rambut Sedana kuno tersebut tergantung manis di dinding sebelah kanan dan kiri mengapit pintu belakang Roemah Tempo Doeloe kami menuju ke arah Gazebo, semoga saja keberuntungan dan kemakmuran selalu menyertai keluarga kami.. Amin YRA
~ PRIVATE COLLECTION ~
1 komentar:
Harganya berapa mbak?
Posting Komentar